Nggak mungkin aku berbeda dari yang lain?
Kenapa aku berbeda?
Mengapa aku harus berbeda?
Bagaimana aku bisa berbeda dari yang lainnya?
Kata-kata itu, bahkan masih banyak lagi kata-kata yang aku dengar pada diriku sendiri
Hampir setiap hari aku menolak diriku untuk belajar sama seperti orang lain
Memaksakan diriku bagaimana caranya agar aku bisa sama seperti yang lain
Marah bahkan ada rasa penyesalan dalam diri mengenai perbedaan yang ada dalam diriku sendiri.
Perbedaan tersebut terlihat, saat aku bertemu dengan kedua teman ku. Awalnya aku tidak menyadari, karna aku orang yang super cuek terhadap apapun itu, yang penting orang itu tidak mengganggu ku.
Namun, perbedaan itu semakin terlihat jelas dan menyadari, bahwa baik dalam pola fikir ku yang terlalu jauh berfikir kedepan, sangking terlalu jauhnya bahkan kadang ketika apa yang aku fikirkan tidak kesampaian, maka aku akan kecewa dengan diri ku sendiri. Pola fikir itu pun, merubah hampir sebagian hidupku menjadi seseorang yang perfeksionis, ide-ide yang mungkin terlalu sulit untuk dicapai, idealisku, dan lain sebagainya.
Tidak hanya sampai disitu saja, ternyata aku juga berbeda, bahwa aku lebih menyukai untuk menceritakan apapun yang aku lakukan dengan menulis walaupun kata yang digunakan pas-passan, berbicara dengan diri sendiri, dan mengamati orang lain walaupun akhirnya mungkin aku akan sakit hari karna ada sisi aku yang sensitif, dibandingkan berkomunikasi dengan orang lain, walaupun faktanya ketika aku nyaman dengan seseorang, aku bisa menjadi sosok yang sangat bawel sekali.
Waktu terus berjalan, perlawanan demi perlawanan terhadap diriku sendiri semakin bertambah parah, dikarenakan tidak terimanya terhadap diriku yang sangat berbeda.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
ILMU KOMUNIKASI
Ya, itulah jurusan diperkuliahan yang aku ambil
Awal masuk jurusan tersebut, karna tertarik jika memasuki jurusan ilmu komunikasi, maka aku bisa belajar periklanan.
Namun, itu semua berbeda, ternyata aku harus mempelajari semua yang terkait dengan komunikasi, baik public relation, reporter, penyiar radio, dan lain sebagainya, dan aku bersyukur akan lebih banyak lagi pengetahuan yang aku dapatkan dan menjadi bekal ku.
Namun, jurusan tersebut mengharuskan aku untuk berkomunikasi dengan orang lain, sedangkan diriku lebih menyukai kesendirian dengan berbagai hal yang bisa aku lakukan, baik itu bernyanyi walaupun suara pas-passan, menggambar dengan bentuk yang pas-passan, dan lain sebagainya.
Akhirnya, aku belajar menerima perbedaan tersebut, dan PUJI TUHAN atas seizin TUHAN, aku lebih banyak belajar bahwa tidak semua yang berbeda itu buruk, dan tidak semua yang berbeda itu baik, tapi bagaimana cara kita mengolah perbedaan tersebut menjadi lebih berguna.
Yaps, memang ada beberapa perbedaan aku yang harus aku kompromikan dengan diriku bahwa menyendiri itu enak, namun lebih enak lagi jika berkomunikasi dengan orang lain, dengan kondisi seperti itu, maka aku lebih banyaklagi mengamati tentang perspektif orang lain, kelebihan-kelebihan yang orang lain miliki, dan masih banyak hal positif lagi yang didapatkan.
Jadi, berbeda itu menyenangkan. Dalam hal ini, ada suatu hal perbedaan yang kita miliki untuk dapat kita upgrade ke hal yang lebih baik lagi (seperti biasanya senang menyendiri menjadi belajar untuk berkomunikasi dengan orang lain, cuek dan bodo amat menjadi belajar dipilah-pilah mana yang memang harus dipergunakan kecuekan dan bodo amatan kita mana yang tidak, tidak perhatian menjadi perhatian, dan masih banyak lagi) dan tidak (misalnya kesederhanaan, simple dan lain sebagainya).
Terimakasih telah membaca cerita di blog ku ini, semoga kita semua bisa menjadi lebih baik lagi
Penulis: Damaris Widiyanti
0 Comments